Mau mencoba rafting tapi masih belum paham soal peralatannya! Jangan khawatir, langsung saja hubungi hotline kami di +62 811 1200 996 atau terusakan membaca artikel ini sebagai panduan awalmu!
Go Adventure
+62 811-1200-996Perlengkapan Wisata Rafting
Arung jeram atau Rafting adalah kegiatan wisata petualangan yang menantang dengan menggunakan perahu sebagai mode transfortasinya. Untuk memastikan keselamatan para peserta rafting, perlengkapan dan alat keselamatan yang tepat harus dipersiapkan sebelum melakukan kegiatan yang dikategorikan sebagai Olahraga Arus Deras (ORAD).
Perlengkapan yang digunakan dalam mengarungi sungai meliputi perahu karet, pelampung, helm, sepatu air, dan dayung dan menggunakan pakaian yang direkomendasikan untuk arung jeram.
Penggunaan perlengkapan dan alat keselamatan yang tepat sangat penting dalam pengarungan sungai. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan melindungi peserta dari cedera. Sebelum melakukan arung jeram, pastikan untuk mempersiapkan perlengkapan dan alat keselamatan dengan baik dan benar.
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam arung jeram terbagi menjadi dua kategori, yaitu peralatan kelompok atau regu dan perlengkapan yang digunakan secara personal. Peralatan kelompok antara lain adalah perahu karet, dayung untuk menggerakkan perahu, pompa dan peralatan reparasi untuk memperbaiki perahu jika terjadi kerusakan, tali sebagai pengikat perahu, serta perlengkapan P3K sebagai persiapan dalam menghadapi keadaan darurat.
Selain peralatan kelompok, setiap peserta rafting juga harus menggunakan perlengkapan yang sifatnya personal, seperti pelampung untuk membantu melayang di atas air jika terjatuh, pakaian yang sesuai untuk melindungi tubuh dari sinar matahari dan air, sepatu yang nyaman agar tidak tergelincir di atas batu, helm sebagai pelindung kepala dari benturan, serta survival kit sebagai persiapan menghadapi keadaan darurat.
Perahu
Perahu yang digunakan dalam kegiatan rafting biasanya terbuat dari bahan PVC atau karet yang tahan terhadap tekanan air dan aus akibat gesekan dengan batu atau rintangan di sungai, dilengkapi dengan beberapa fitur keamanan, seperti tali pengaman, tali dayung cadangan, dan tali penyelamatan.
Perahu Karet dibuat dari bahan karet sintesis yang kuat namun tetap elastis. Bahan ini dipilih agar perahu dapat tahan terhadap goresan dan benturan batu-batuan di sungai. Perahu ini terdiri dari beberapa bagian tabung udara yang bertujuan untuk menjaga agar perahu tetap mengapung jika salah satu tabung bocor.
Perahu rafting berbahan karet biasanya memiliki kapasitas yang dapat menampung beberapa orang peserta rafting, tergantung dari ukuran perahu yang digunakan. Perahu yang lebih besar dapat menampung hingga 10 orang, sementara perahu yang lebih kecil dapat menampung 4-6 peserta rafting. Perahu Karet dibagi menjadi tiga macam ukuran, yaitu:
- Perahu Mammoth Pontoon yang besar memiliki dimensi panjang 8 meter atau lebih dan lebar 3 meter dengan diameter tabung udara sekitar 90 cm. Kapasitas perahu ini mencapai 10 hingga 12 orang, serta mampu menampung perlengkapan dan peralatan yang diperlukan. Perahu ini cocok digunakan untuk menjelajahi sungai yang memiliki arus deras dan lebar.
- Perahu Medium Raft memiliki dimensi panjang antara 3,5 hingga 5 meter dan lebar sekitar 2 meter dengan diameter tabung udara sebesar 50 cm. Kapasitas perahu ini mencapai 6 orang dan dapat memuat peralatan serta perlengkapan yang dibutuhkan. Perahu ini cocok untuk digunakan pada berbagai sungai di Indonesia.
- Perahu Small Raft memiliki dimensi panjang antara 2,5 hingga 3 meter dan lebar sekitar 1,7 meter. Kapasitas maksimal perahu ini mencapai 6 orang, termasuk peralatan dan perlengkapan yang dibawa. Jenis perahu ini biasanya digunakan oleh pengarung yang sudah berpengalaman dalam mengarungi sungai dengan jeram.
Dalam pemilihan perahu rafting, hal yang perlu diperhatikan adalah kekuatan dan stabilitas perahu saat melaju di sungai yang berarus deras, serta kemampuan perahu untuk mengatasi berbagai rintangan seperti bebatuan atau kayu yang ada di sungai. Selain itu, perahu rafting juga harus sesuai dengan standar keamanan internasional dan dilengkapi dengan fitur keselamatan yang memadai.
Dalam kegiatan rafting, perahu harus selalu dipandu oleh pemandu yang berpengalaman dan terlatih. Pemandu rafting bertanggung jawab atas keselamatan peserta dan dapat memutuskan apakah kondisi sungai aman untuk dilalui atau tidak. Peserta rafting harus selalu mengikuti instruksi pemandu dan mematuhi aturan keselamatan yang telah ditetapkan.
Penting untuk memeriksa kondisi perahu sebelum setiap perjalanan dan melakukan perawatan dan perbaikan rutin untuk memastikan keamanan dan kenyamanan peserta. Dalam situasi darurat, peserta rafting harus dapat mengikuti instruksi pemandu dan menggunakan peralatan keselamatan yang tersedia di perahu untuk menghindari kecelakaan dan memastikan keselamatan diri dan rekan-rekan sesama peserta.
Life Jacket
Pelampung berfungsi sebagai pengaman tubuh dan membantu peserta agar tetap mengapung di atas air jika terjatuh dari perahu. Pelampung ini memiliki bahan yang ringan dan terbuat dari bahan yang tahan lama dan tahan air. Beberapa pelampung dilengkapi dengan tambahan pada bagian belakang kepala, yang berguna untuk menjaga agar kepala tetap tengadah ketika awak perahu tidak sadarkan diri.
Untuk memastikan keamanan peserta, bagian bawah pelampung harus diikat ke pangkal paha atau bagian tubuh lainnya dengan tali pengaman. Hal ini bertujuan untuk mencegah bagian pelampung terangkat saat dalam air, sehingga pengguna dapat tetap terapung dan aman di dalam air.
Pelampung atau life jacket yang digunakan dalam aktivitas rafting harus memenuhi standar internasional dan memiliki sertifikasi ISO atau setara dengannya. Selain itu, Penting untuk menggunakan pelampung dengan ukuran yang sesuai dan memeriksa kondisi pelampung secara berkala agar tetap dalam kondisi yang baik dan aman digunakan.
Jenis pelampung yang digunakan dalam aktivitas rafting biasanya terdiri dari dua jenis, yaitu pelampung busa dan pelampung udara. Pelampung busa terbuat dari bahan spons atau busa yang tahan air dan memiliki kepadatan tertentu. Pelampung ini cukup ringan dan nyaman digunakan dalam waktu yang lama. Sedangkan, pelampung udara terbuat dari bahan karet atau plastik yang dapat diisi dengan udara. Pelampung ini lebih ringan dan memiliki daya apung yang lebih besar dibandingkan dengan pelampung busa.
Helm
Helm merupakan salah satu perlengkapan wajib yang harus digunakan saat ber-arung jeram, terutama pada sungai yang memiliki kondisi berbatu yang tidak teratur atau level derajat kesulitannya tinggi. Untuk memenuhi standar keselamatan, helm harus terbuat dari bahan yang ringan, tahan air, dan tahan benturan.
Helm juga harus memiliki lubang-lubang kecil yang berfungsi untuk sirkulasi udara, sehingga tidak membuat pemakainya merasa terlalu panas atau lembab di dalam helm. Selain itu, helm harus didesain sedemikian rupa agar tidak mengganggu pandangan penggunanya saat mengarungi sungai. Dengan menggunakan helm yang sesuai standar, dapat membantu melindungi kepala dan mencegah cidera serius pada kepala jika terjadi benturan dengan benda keras di sekitar sungai.
Pemilihan ukuran helm yang tepat juga sangat penting, helm yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat membuat peserta tidak nyaman dan mengganggu konsentrasi selama beraktivitas. Oleh karena itu, peserta rafting sebaiknya mencoba beberapa ukuran helm sebelum memilih helm yang cocok untuk digunakan selama aktivitas rafting.
Selain itu, helm yang digunakan harus memiliki pengait atau strap yang kuat dan mudah disesuaikan. Hal ini bertujuan agar helm dapat menempel dengan erat pada kepala peserta dan tidak mudah terlepas selama beraktivitas. Helm juga harus mudah dibuka dan dilepas saat diperlukan.
Untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan peserta rafting, helm yang digunakan harus sesuai dengan standar keselamatan internasional. Helm yang memenuhi standar ini biasanya memiliki ciri-ciri seperti ketebalan dan kekuatan bahan yang memadai, sistem ventilasi yang baik, dan desain yang ergonomis.
Sepatu khusus air
Sepatu khusus air sangat penting untuk digunakan saat beraktivitas di sungai. Sepatu harus dirancang untuk memenuhi dua fungsi utama: melindungi kaki dari bahaya sungai dan memungkinkan pergerakan bebas pergelangan kaki.
Sepatu harus terbuat dari bahan yang tahan air dan ringan, dengan desain yang ergonomis untuk memastikan kaki terlindungi dengan baik dan memberikan kenyamanan selama berenang. Selain itu, sol sepatu harus memiliki cengkeraman yang kuat pada permukaan licin agar pengguna dapat berjalan dengan aman di sepanjang tepi sungai atau bebatuan.
Dengan menggunakan sepatu yang dirancang khusus untuk air, pengguna dapat menghindari cedera kaki yang dapat terjadi karena terkena batu tajam atau benda lain yang mungkin ada di sungai. Beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dari sepatu biasa.
- Pertama, sepatu khusus air terbuat dari bahan yang tahan air dan cepat kering. Bahan yang digunakan biasanya terdiri dari kain mesh, neoprene, atau bahan karet. Kain mesh memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga mudah kering dan menghindari timbulnya bau. Sementara itu, neoprene adalah bahan yang fleksibel dan nyaman digunakan. Bahan karet juga digunakan untuk memberikan daya cengkeram yang lebih baik pada permukaan yang basah atau licin.
- Kedua, sepatu khusus air memiliki sol yang anti slip atau anti selip. Hal ini bertujuan untuk memberikan cengkeram yang lebih baik pada permukaan yang basah atau licin. Sol sepatu yang baik dapat memberikan daya cengkeram yang baik pada permukaan batu, pasir, atau tanah liat yang licin, sehingga peserta rafting dapat bergerak dengan lebih mudah dan aman.
- Ketiga, sepatu khusus air memiliki perlindungan tambahan pada bagian kaki, seperti pelindung karet atau busa yang dapat melindungi kaki dari benturan. Pelindung karet atau busa pada sepatu khusus air dapat membantu mengurangi cedera atau memar pada kaki akibat terbentur atau terinjak benda keras di dalam air.
- Keempat, sepatu khusus air memiliki desain yang nyaman dan fleksibel. Desain yang fleksibel dan nyaman dapat membantu peserta rafting dalam bergerak dan menjaga keseimbangan dengan lebih mudah. Selain itu, sepatu yang nyaman juga dapat meminimalkan lecet atau gesekan pada kaki.
Dayung
Dayung merupakan alat kayuh yang sangat penting dalam ber-arung jeram. Alat ini dibuat dari bahan yang kuat dan ringan, seperti campuran fiberglass dan aluminium atau kayu. Terdapat tiga jenis dayung yang umum digunakan, yaitu single blade paddle, double blade paddle, dan oars paddle.
- Single blade paddle memiliki satu bilah dan biasanya digunakan pada perahu karet. Panjang dayung ini bervariasi antara 1,5 meter hingga 1,7 meter untuk awak perahu dan 1,7 meter hingga 1,8 meter untuk kapten. Panjang dayung ditentukan oleh beberapa faktor, seperti besar badan dan kekuatan, diameter tabung, dan fungsi.
- Double blade paddle memiliki dua bilah di kedua ujungnya dan biasa digunakan pada kayak. Sementara itu,
- Oars paddle memiliki satu bilah dan dipasang pada rangka dudukan tertentu untuk perahu karet dengan sistem oar technique.
Pemilihan jenis dayung yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan performa dalam ber-arung jeram.Dayung yang terlalu panjang atau terlalu pendek dapat mempengaruhi keseimbangan perahu dan efisiensi dayung dan sarung tangan dayung yang terlalu ketat atau terlalu longgar juga dapat mengganggu kenyamanan pengguna.
Dry bag
Dry bag atau tas tahan air berguna untuk melindungi barang-barang dari air atau kelembapan. Dry bag terbuat dari bahan yang tahan air dan tahan lama, seperti bahan PVC atau nylon yang dilapisi dengan lapisan tahan air. Tas ini memiliki sistem kunci lipat yang dapat menutup rapat dan menghindari air masuk ke dalam tas.
Dry bag dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi seperti baju ganti, handphone, kamera, dan sebagainya. Dry bag juga dapat digunakan untuk menyimpan peralatan medis seperti obat-obatan, perban, atau alat pertolongan pertama.
Pemilihan ukuran dry bag harus disesuaikan dengan jumlah barang yang akan disimpan dan ukuran perahu. Dry bag yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat mengganggu kegiatan dan mengurangi kenyamanan pengguna. Peserta rafting sebaiknya memilih dry bag yang memenuhi standar internasional dan tahan terhadap tekanan air dan kelembapan.
Dry bag harus ditempatkan dengan benar di dalam perahu dan diikat dengan kuat agar tidak terlepas selama beraktivitas. Peserta rafting juga sebaiknya memeriksa kondisi dry bag sebelum digunakan untuk menghindari kerusakan atau kecacatan yang dapat membahayakan keselamatan.
Safety rope
Rescue rope atau safety rope biasanya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, seperti serat sintetis atau serat alami, seperti rami atau kapas. Tali ini umumnya memiliki panjang yang cukup untuk menjangkau semua peserta di perahu dan juga dilengkapi dengan karabiner atau pengait yang dapat digunakan untuk mengaitkan tali pada perahu dan peserta. Tali pengaman juga dilengkapi dengan pengikat tambahan yang memungkinkan peserta untuk menyesuaikan panjang tali dan memperoleh kenyamanan dan keamanan yang lebih baik.
Penggunaan tali pengaman sangat penting dalam situasi darurat, seperti ketika perahu terbalik atau peserta terlepas dari perahu. Dalam situasi seperti itu, tali pengaman dapat digunakan untuk menarik peserta kembali ke perahu atau mengaitkan peserta ke perahu untuk mencegah mereka terseret oleh arus.
Pemilihan tali pengaman harus memperhatikan kekuatan dan daya tahan tali. Tali pengaman yang terlalu lemah atau sudah terlalu usang dapat membahayakan keselamatan peserta dan mengurangi efektivitas tali pengaman. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan tali pengaman yang memenuhi standar keselamatan internasional dan selalu memeriksa kondisi tali sebelum digunakan untuk menghindari kerusakan atau kecacatan yang dapat membahayakan keselamatan.
P3K kit
P3K kit atau Perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan adalah umumnya berisi peralatan medis dan obat-obatan dasar yang diperlukan dalam penanganan kecelakaan ringan saat aktivitas rafting, terdiri dari perban, gunting, plester, antiseptik, dan obat nyeri ringan. Selain itu, P3K kit juga dapat dilengkapi dengan benda-benda lain yang berguna dalam situasi darurat, seperti tabung oksigen dan selimut darurat.
Dalam setiap aktivitas rafting, sebaiknya selalu membawa dan menempatkan P3K kit di tempat yang mudah dijangkau oleh peserta ataupun pemandu. Selain itu, peserta sebaiknya juga memahami cara menggunakan P3K kit dan mengikuti instruksi pemandu dalam situasi darurat.
Penting untuk diingat bahwa P3K kit hanya dapat digunakan untuk penanganan kecelakaan ringan dan tidak dapat menggantikan perawatan medis profesional. Oleh karena itu, dalam situasi kecelakaan serius, segera cari bantuan medis profesional dan ikuti prosedur evakuasi yang benar untuk memastikan keselamatan semua peserta.
Pakaian Pribadi
Dalam konteks aktivitas di sungai, pemilihan pakaian yang tepat menjadi hal yang penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama pengarungan dilakukan. Salah satu aspek penting dalam pemilihan pakaian untuk arung jeram adalah kemampuan pakaian tersebut untuk melindungi tubuh dari basah dan paparan sinar ultraviolet yang berbahaya.
Pakaian yang tahan air menjadi pilihan yang tepat untuk melindungi tubuh dari basah. Selain itu, pakaian dengan rating Ultraviolet Protection Factor (UPF) minimal 30 sangat disarankan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berbahaya. Pemilihan kaus yang ringan dengan rating UPF yang tinggi dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker kulit dan gangguan kesehatan lainnya akibat paparan sinar ultraviolet.
Pemilihan pakaian dari bahan yang mudah kering, seperti wol, polypro, fleece, mikro fleece, dan polyester, sangat disarankan untuk menjaga kenyamanan selama aktivitas. Hindari penggunaan pakaian dari bahan katun, terutama pada cuaca yang lebih dingin, karena bahan katun cenderung membuat tubuh menjadi lebih berat dan meningkatkan pelepasan panas tubuh.
Pemilihan pakaian yang tidak memiliki tudung sangat disarankan untuk menjaga konsentrasi dan pandangan selama aktivitas pengarungan di sungai. Hal ini akan membantu menghindari risiko kecelakaan yang disebabkan oleh gangguan pandangan dan konsentrasi.
Pada cuaca dingin, sebaiknya pilihlah pakaian dengan lapisan dasar yang terbuat dari bahan sintetis seperti Capilene atau polipropilena, lapisan tengah dari bahan fleece, dan jaket luar yang tahan air. Pemilihan kaus kaki dari wol dan topi dari fleece yang dapat dikenakan di bawah helm juga sangat disarankan pada cuaca sangat dingin. Dengan menggunakan pakaian yang terdiri dari lapisan-lapisan seperti ini, tubuh Anda akan tetap hangat dan nyaman selama beraktivitas di lingkungan alam yang menantang.
Resume tentang Perlengkapan dan Alat Keselamatan Rafting
Berikut adalah rangkuman mengenai peralatan dan alat keselamatan yang umum digunakan dalam wisata arung jeram:
- Perahu karet terbuat dari bahan karet sintetis yang kuat dan elastis, terdiri dari beberapa bagian tabung udara untuk menjaga agar perahu tetap mengapung jika salah satu bagian bocor. Terdapat tiga ukuran perahu karet: besar, sedang, dan kecil. Ada juga jenis perahu karet LCR yang dapat menempelkan mesin.
- Pelampung adalah alat pengaman yang berisi gabus tebal untuk menghindari kemungkinan beradu dengan benda keras. Bagian bawah pelampung harus diikat ke pangkal paha atau bagian tubuh lainnya agar tidak terangkat saat di dalam air. Terdapat jenis pelampung dengan tambahan di bagian belakang kepala untuk menjaga kepala tetap tengadah jika awak perahu tidak sadarkan diri.
- Helm mutlak digunakan pada sungai dengan batu yang tidak beraturan atau derajat kesulitannya tinggi. Helm harus memiliki bahan yang ringan, tahan air, tahan benturan, memiliki lubang untuk sirkulasi air, dan tidak mengganggu pandangan.
- Sepatu yang digunakan harus tidak menghalangi pergerakan pergelangan kaki, melindungi mata kaki, dan memudahkan untuk berenang.
- Dayung terdiri dari tiga jenis: single blade paddle, double blade paddle, dan oars paddle. Single blade paddle digunakan untuk perahu karet, dengan panjang yang disesuaikan dengan besar badan, kekuatan, diameter tabung, dan fungsi. Double blade paddle digunakan untuk kayak. Oars paddle memiliki satu bilah dan dipasang pada rangka dudukan tertentu untuk perahu karet dengan sistem oar technique
- P3K adalah serangkaian tindakan medis pertama yang diberikan untuk mengatasi cedera atau penyakit mendadak sebelum pasien mendapat perawatan medis profesional. Beberapa peralatan dan perlengkapan P3K yang dibutuhkan adalah plester luka, perban, pembalut, gunting, masker, sarung tangan, peralatan penyemprot antiseptik, termometer, obat-obatan dan sepatu khusus.
This entry was tagged perlengkapan rafting and peralatan atung jeram.