Puncak Kencana Route

Pada lembaran Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1209 – 142 CISARUA edisi : 1-1990 terdapat 8 gunung dalam kawasan lindung, kedelapan gunung tersebut adalah gunung Garungsang dengan puncak tertingginya 1.147 mdpl, Gn. Malang (1.392,9 mdpl), Gn. Pondok Walanda (1.506 mdpl), Gn. Halimun (1.646,7 mdpl), Gn. Gedogan / Gedongan (1.668 mdpl), Gn. Kencana (1.803 m dpl) serta Gunung Luhur (1.727 mdpl). Dan, posisi kedelapan gunung ini berada di sebelah utara Gn. Gede Pangrango.

Setelah ditelusuri, konon katanya beberapa gunung dari kedelapan gunung dalam kawasan lindung di zona penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tersebut banyak mengisahkan cerita rakyat yang dituturkan secara turun menurun, dari mitos magis sampai dengan kisah tuan-tuan Belanda yang namanya tersemat menjadi nama Gunung Pondok Walanda. Dari kisah pemujaan sampai dengan cerita penebangan pohon endemik (rasamala) pada dekade tahun 1970 – 1980 an yang tumbuh dalam hamparan pegunungan yang entah pegunungan apa namanya.

Jalur trekking Paseban – Puncak Kencana merupakan rute yang eksotis dengan melewati hutan hujan tropis pegunungan (montana forest) yang banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon endemik untuk menuju puncak gunung Kencana dari kaki Gn. Paseban. “Dalam perjalanan ini, alam akan menjadi untaian simpony yang menakjubkan dimana aktivitas fisik dan olah emosi akan berpadu peran dengan instrumen-instrumen hutan pembentuk kehidupan alam liar”.

Jalur trekking menuju puncak Gn. Kencana via lerengan barat daya gunung Paseban, puncak gunung Gn. dan puncak Karvak bukan merupakan jalur pendakian gunung Kencana dengan tujuan untuk berkemah di puncak Kencana, kendatipun trekkers nantinya akan sebentar saja singgah guna menikmati pemandangan alam nan indah di puncak Kencana, itupun hanya sebatas melintas. Dan, jalur pendakian dari arah barat daya Gn. Paseban ini di pergunakan oleh para penggiat trekking / hiking sebagai aktifitas wisata petualangan dengan jalur yang khusus nan eksotis dan terkadang pula digunakan sebagai medan pelatihan navigasi darat oleh para Mapala se-Jabotebek.

Untuk menujui puncak gunung Kencana, pada awalnya trekkers akan memasuki hutan pegunungan bawah dengan vegetasi campuran yang didomaninasi oleh pohon kiara sebagai tajuk tegakannya, dan pohon perdu seperti tepus, babanjaran, nampong, kaliandra dan tanaman perdu lainnya pada ketinggian dibawah 1500 mdpl. Pada perjalanan selanjutnya akan banyak ditemukan pohon endemik sebagai penciri hutan tropis seperti huru renyung (Aporosa arborea), kianak / ruing anak (Castanopsis acuminatissima), beringin (Ficus benjamina), pasang (Lithocarpus elegans, L sundaicus), baros (Manglitea Glauca Bi), puspa / seru (Schima wallichii), dan pepohonan endemik lainnya yang banyak dililit oleh sulur-sulur liana pada ketinggian 1500 – 1803 mdpl. Dibawah tegakan pohon-pohon endemik tersebutlah banyak tumbuh berbagai jenis rotan, dan jenis rotan cacing yang mendominasi sebagian besarnya.

Jalur trekking rute Paseban dengan tujuan puncak gunung Kencana, melewati puncak Gedogan / Gedongan dan puncak Karvak merupakan jalur kanan atau rute tenggara. Titik awal perjalanan  di mulai dari Highland camp menuju Kp. Paseban lalu Ciberurem –> Puncak Gn. Gedogan –> Puncak Karvak (Geger Mayit) dan berakhir di puncak Kencana. Terdapat dua skenario penjelajahan menuju puncak Kencana : 1. one day trip trekking yaitu perjalanan satu hari pendakian menuju puncak Kencana lalu turun menuju perkebunan teh Ciliwung, dan di perkebunan teh tersebutlah trekkers ditunggu oleh unit-unit kendaraan jeep yang akan membawa kembali ke titik awal perjalanan yaitu Highland camp, dan skenario 2. Menginap di puncak Karvak, lalu keesokan harinya melanjutkan perjalanan menuju puncak Kencana untuk menikmati sunrise dan kembali ke titik awal pendakian dengan menggunakan jalur semula.

Kisah Perjalanan Puncak Kencana

Tak terpuaskan dengan ekspedisi pertama bertajuk “Musafir di bulan Shafar 1443 H”, pada selasa 21 September 2021, kali ini penulis melakukan perjalanan kedua penjelajahan puncak Gn, Kencana via Gn. Gedogan/Gedongan dan puncak Karvak dari arah lerengan barat daya Gn. Paseban. Perjalanan kedua yang bertajuk “Ekspedisi Geger Mayit” berdurasi 2 hari 1 malam, diikuti oleh 8 orang yang merupakan kolaborasi antara team Highland Adventure dan Highland Camp, hal ini berbeda dengan ekspedisi pertama hanya berdurasi 1 hari perjalanan.

paseban trekking
paseban trekking puncak bogor
pendakian Gn. Kencana

Nama kecilku Kiade, titik kumpul pertama kami berada di Highland camp curug Panjang, di zona Halimun yang berada pada koordinat 48 M, 0754986, UTM 9264396 dengan ketinggian 957 m dpl. Di sini kami melakukan pengecekan peralatan ekspedisi seperti GPSmap 64SC Garmin,  MacBook Pro M1, kamera, GoPro serta peralatan untuk pengambilan photo dan video, perlengkapan berkemah serta  perlengkapan pribadi yang dibawa oleh masing-masing personal. Setelahnya, perjalanan dilanjutkan menuju warung wisata Upit yang berada di sebelah barat laut zona Halimun atau sekitar 10 menit perjalanan kaki melewati jalanan berbatu (onderlaag) dan jembatan rawayan.

Perjalanan selanjutnya menuju spot kebun jeruk dari warung wisata Upit. Perjalanan kami melewati gawir camp yang merupakan pembatas antara zona pemanfaatan wisata dengan pemukiman warga Paseban Rt 05/02 Desa Megamendung.

Dari titik poin pertama kami melewati pos tiket 2 curug Panjang, selanjutnya memasuki areal hutan pinus merkusii melewati jalur tanah, dengan tantangan tanjakan yang terjal dan berkelok-kelok sampai dibatas jalanan beraspal (jalan Situhiang). Diperbatasan antara zona hutan pemanfatan dan jalan beraspal itulah terdapat gawir camp yang lokasinya berada ditebingan,  Gawir Camp terletak pada titik kootdinat S -6.646421 E106.946804.

Jalanan beraspal dengan lebar sekitar 3 meter itu bernama Jl. Situhiang yang memiliki banyak tanjakan-tanjakan curam, tanjakan ketiga dengan kemiringan 60-65 derajat dengan Panjang sekitar 80 meter dan tanjakan kedua sepanjang 50 meter dengan kemiringan 50-60 derajat merupakan tanjakan terberat yang harus kami lalui diantara beberapa tanjakan- tanjakan lagi yang harus kami lewati sehingga sampailah pada jalanan berbatu onderlaag yang berada di kampung terujung Paseban, kampung pembatas antara pemukinam dan hutan.

Ke Puncak Gn. Gedongan

Paseban pasir merupakan kampung terujung di timur desa Megamendung Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, yang berbatasan dengan hutan pegunungan bawah adalah awal trekking yang sesungguhnya. Di kampung ujung Paseban ini terlihat beberapa rumah dengan kayu bercampur bambu menjadi material pembangunnya dengan masyarakat yang bersahaja. Selain di Highland camp, di kampung Paseban lah alternatif cek point pertama itu berada untuk pendakian puncak Gn. Kencana.

paseban trekking puncak bogor
paseban trekking puncak
trekking di puncak bogor

Dari kampung terujung, kami menyusuri jalanan berbatu yang berada di pinggiran hutan campuran. Jalanan berbatu dengan lebar 2 meter lalu menyempit ketika mendekati ujung jalan onderlaag, itu melewati semak belukar, sesekali membelah hutan-hutan pinus atau pohon damar damar yang tumbuh dikiri dan kanan jalan, hingga pada akhirnya, kami melintasi jalanan tanah dengan semak belukar yang terlihat sedang ditebangi untuk di tanami pohon kopi. Terlihat dari tumbuhan tebangan, bahwa vegetasi yang akan dijadikan perkebunan kopi awalnya banyak ditumbuhi oleh handam beurem, ilalang, nampong, seuseurehan, pakis-pakisan, cente, liana-lianaan, haringhing, sariang, kai rinyuh, dls.

Memang agak terasa gersang ketika melewati semak belukar yang tumbang karena adanya penebangan disekitar pos-1 berada, Hal berbeda ketika mendekati pos-2, suasana lebih terasa hutan campuran, di kawasan ini banyak tumbuh pohon baros, riuang anak, pasang, saninten, kai labon atau kilabon, barugbug, kironyok, sehang, oncol, huru hiris, huru bagong dan banyak lainnya.

Untuk dapat sampai ke pos-2, kami harus melewati tanjakan dengan kemiringan yang tajam dan panjang, itulah tanjakan Uhe. “Uhe adalah sebuah nama yang merujuk pada pembuat tanjakan tersebut” yang anaknya terlibat pada dua ekspedisi puncak Kencana bersama kami. Rute tanjakan Uhe merupakan jalur terberat untuk mencapai pos-2 dan puncak Gedongan/Gedogan.

Terdapat dua versi penyebutan pada gunung ini, sebagian besar masyarakat yang berada di sekitar paseban menyebutnya dengan Gn. Gedogan yang merujuk pada arti kandang kuda atau istal. Penyebutan gunung Gedogan menurut cerita penduduk bahwa pada dahulunya di gunung ini terdapat istal kuda atau kandang kuda. Lain halnya dengan penamaan di Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 1209 – 142 CISARUA edisi : 1-1990 yang menyebut gunung ini dengan  nama Gn. Gedongan, dan kami belum menemukan makna yang merujuk pada identitas penciri yang terkandung dari nama Gn. Gedongan.

Tidak jauh sebelum puncak Gedogan atau Gedongan, terdapat sebuah bangunan dua lantai berbahan kayu hutan dengan atap model pelana bermaterialkan seng yang tidak terlihat ada penghuninya. Di pos-2 inilah kami sebentar untuk beristirahat dengan beberapa cangkir kopi yang diseduh dan menunaikan shalat dzuhur, lalu, perjalanan dilanjutkan menuju puncak gunung Gedogan.

Suasana puncak Gn. Gedogan / Gedongan begitu sunyi senyap dan terasa lembab, yang terdengar hanyalah nyanyian burung dan riuh pepohonan yang tertebak angin. Areal puncak Gedogan / Gedongan tidak begitu luas, disekililingnya banyak ditumbuhi oleh pohon kai pasang, ramogiling, saninten dan puspa, beberapa jenis perdu tumbuh diantara pohon-pohon tegakan seperti pakis, orok-orokan, cariang, arben hutan, tepus dan banyak lainnya.

Untuk mencapai puncak Gedogan terdapat tanjakan yang sangat menanjak dengan tingkat kemiringan 85-80 derajat yang lokasinya tidak jauh dari pos-2, tangga-tangga dari tanah dengan kombinasi akar pepohonan menjadi tantangan tersendiri yang harus dilewati untuk daspat mencapai puncak Gn. Gedogan.

Puncak Gn. Gedongan merupakan areal dengan dataran yang tidak begitu luas, suasana dan nuansanya begitu hening, sunyi dan lembab, tidak lama kami menikmati pesona keheningan di puncak Gn. Gedogan hingga pada akhirnya melanjutkan kembali perjalanan menuju puncak Karvak yang berada di sebelah tenggara puncak Gn. Gedogan.

Dari puncak Gn. Gedogan / Gedongan perjalanan dilanjutkan menuju Geger Mayit dengan melewati punggungan gunung Gedogan / Gedongan menuju arah gunung Kencana. Rute yang kami tempuh pada penjelajahan kali ini berbeda dengan rute ekspedisi sebelumnya yang melewati lembahan untuk menuju Geger mayit, kali ini  hutan yang kami lewati lebih eksotis dengan jalur yang cukup datar.

Ke Puncak Karvak

Dari puncak Gn. Gedogan / Gedongan perjalanan dilanjutkan menuju Geger Mayit dengan melewati punggungan gunung Gedogan / Gedongan menuju tenggara arah gunung Kencana. Rute yang kami tempuh pada perjalanan kali ini berbeda dengan rute ekspedisi sebelumnya yang melewati lembahan untuk menuju Geger mayit, kali ini jalur hutan yang kami lewati lebih eksotis dengan rute yang cukup datar, kalaupun sesekali menanjak atau menurun, itu adalah trek yang landai.

trekking di puncak bogor
kencana trekking puncak bogor

Sepanjang perjalanan dari puncak Gedongan menuju Geger Mayit banyak tanaman jenis perdu yaitu congkok, pakis, orok-orokan, cariang, arben hutan, tepus. Dan, pada rute perjalanan kali ini, kami baru menemukan tegal hoe yang merupakan areal hutan dengan dominasi oleh tumbuhan jenis rotan-rotanan yang tumbuh diantara tajuk tegakan.

Pada ekspedisi kedua, perjalanan dari Puncak Gn. Gedogan / Gedongan, tim dibagi dua, yaitu photografer dan videografer bersama supporting (tim pertama) berjalan terlebih dahulu untuk menyiapkan tempat bermalam di geger Mayit, sementara itu team kedua menyusul dengan perbedaan durasi perjalanan sekitar 1,5 jam.

Oleh team kedua didapatkan bahwa durasi perjalanan dari puncak Gn. Gedogan menuju puncak kencana dalam keadaan hujan dan berkabut dengan jarak pandang hanya 4 meter, tercatat selama 85 menit dengan rute melewati Geger Mayit atau puncak Karvak. Dan dari puncak Kencana kembali ke geger mayit tercatat selama 20 menit dalam kondisi trek menurun dan dalam keadaan hujan.

Setialah pada jalur, jika tidak ingin hutan menyesatkan mu !

Menuju Puncak Kencana

Masyarakat lokal menyebutnya dengan sebutan “Geger Mayit” yang merujuk pada bentang alam yang berada disekitar “Datar Mayit”, sebagian pendaki atau penggiat alam bebas menyebutnya dengan puncak Karvak. Dataran ini berada di sebelah timur laut Puncak Kencana pada ketinggian 1676 mdpl pada koordinat 48 M 0718756, UTM 9263510. Persangkaan kami,  penamaan puncak Karvak 13 merujuk pada datar mayit itu disematkan oleh para penggiat alam bebas yang merujuk pada kotak 13 di peta atau kedudukan suatu titik koordinat pada peta yang merujuk pada tempat termaktub.

trekking puncak kencana
kencana trekking puncak bogor
paket trekking sentul bogor

Suasana puncak Karvak di pagi hari laksana berada pada sebuah kandang burung besar dengan pohon-pohon berbaris menjulang mengelilingi dataran kecil, pohon yang menjuang berbaris itu laksana batang ruji (sarigsig kandang) yang terpola dengan apik dalam kontruksi kandang burung. Disini terdengar suara burung saling bersahutan yang membentuk sebuah simponi kehidupan hutan liar yang mempesona, terdengar burung cangkurileng, kutilang, manuk cicikulik atau sejenis burung jogjrog dan lainnya memperindah suasana pagi, ditambah oleh simponi angin yang menghempas pucuk-pucuk pohon dengan dominasi kianak dengan banyak kadaka sarang macan di batangnya yang membentuk gemuruh, dan handam sebagai tanaman serasah.

Ada yang menarik dalam perjalanan kembali dari puncak Kencana menuju Geger mayit pada pagi hari sekitar jam 09.00. Adalah pohon tumbang yang oleh sebagian orang tidak melewati dan oleh sebagiannya terlewati, malah terdokumentasikan dalam bentuk video. Pohon tumbang yang berwarna hitam kelam dimana setiap orang harus merayap untuk melewatinya ketika menuju puncak kencana atau kebalikannya dari puncak kencana ke arah Geger Mayit, dan tidak ada jalan pada trek ini karena jalur ini sangat tipis (sekitar 1 – 1,5 meter), dimana dikiri dan kanannya adalah tebingan yang sangat curam.

Akhirnya hal ini menjadi perdebatan yang tak berujung, karena dari kelima orang yang kembali dari puncak kencana, tiga diantaranya tidak melewati pohon tumbang tersebut dan dua melewatinya, padahal ketika mendaki, pohon tumbang itulah yang menjadi spot pemotretan dan pengambilan video berkali-kali, dan disanalah kami sempat bersitirahat sejenak.

Hal berbeda ketika ekspedisi pertama, jalur kepulangan yang digunakan adalah tanjakan sambalodo yang memiliki kontruksi kayu-kayu hutan (dolken) disepanjang jalur pendakian dengan tingkat kemiringan 60-80 derajat untuk mencapai kebun teh Ciliwung dimana jip sudah menunggu untuk membawa kembali ke Highland camp sebagai titik awal trekking di Puncak Bogor.

Dari punggungan barat Gn. Paseban terdapat 4 jalur trekking dalam hutan hujan pegunungan nan eksotis yang menghubungkan antara satu obyek daya tarik wisata dengan destinasi lainnya dalam kawasan wisata Puncak dan Sentul

Trekking

yang dilakukan dalam hutan hujan pegunungan (montane forest) itu tidak sebatas untuk menjaga kesehatan fisik belaka atau sebatas liburan semata, namun untuk kesehatan mental, hal ini karena hutan itu menenangkan. Dan, dengan trekking adalah upaya kita untuk menjadikan hutan sebagai penyembuh…