Kode Etik Wisata Arung Jeram dan Keselamatan

Tahukah kamu bahwa keselamatan adalah hal terpenting saat ber-arung jeram? Sayangnya, tidak banyak yang tahu tentang safety code((Referensi : Pedoman Wisata Petualangan Tirta; Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan ; KEMENTERIAN PARIWISATA; 2019)) wisata ini. Yuk kita baca dan pelajari lebih lanjut mengenai safety code Arung Jeram.


Go Adventure

+62 811-1200-996

Whatsapp


Indonesia merupakan negara yang terdiri dari belasan ribu pulau yang tersebar di seluruh wilayahnya dan dipisahkan oleh lautan yang luas. Keanekaragaman alamnya yang luar biasa, termasuk keberadaan gunung yang menjadi sumber aliran sungai, membuat Indonesia menjadi tempat yang sangat menarik untuk wisata arung jeram.

Dalam beberapa tahun terakhir, jenis wisata arung jeram seperti berlayar, cruise, diving, snorkelling, surfing, mancing, stand up paddling, arung jeram, tubing, kayaking, river boarding, stand up paddling, dan lain-lain semakin berkembang di Indonesia dan menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia.

Di antara berbagai jenis wisata petualangan, arung jeram menjadi salah satu yang berkembang dengan sangat pesat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis wahana seperti perahu karet, kayak, kano, papan luncur, ban, dan masih banyak lagi.

Wisata arung jeram mulai dikomersialisasikan di Indonesia sejak tahun 90-an, ketika paket wisata arung jeram pertama kali diluncurkan di Sungai Alas, Aceh Tenggara.

Namun, seiring dengan pesatnya pertumbuhan wisata petualangan arung jeram, perlu ada suatu pedoman yang menyatukan persepsi mengenai penyelenggaraan atraksi wisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing. Pedoman ini diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan arung jeram yang dilakukan oleh para wisatawan tetap aman dan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan kegiatan arung jeram dapat terus berkembang di Indonesia dan memberikan manfaat yang optimal bagi pariwisata dan masyarakat lokal.

Safety Code Wisata Arung Jeram

Safety Code Wisata arung jeram adalah suatu pedoman yang dirancang untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan etika dalam melakukan wisata arung jeram, khususnya dalam kegiatan arung jeram. Pedoman ini terdiri dari 7 bagian yang disingkat dengan kata “SELAMAT“, yaitu Safety Code Wisata Petualangan.

  • Bagian pertama dari Safety Code ini adalah “S“, yang mengacu pada SDM yang kompeten. Para pelaku wisata arung jeram harus memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan ini. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang aman dan menyenangkan.
  • Bagian kedua adalah “E, yang mengacu pada energi dan kekuatan fisik yang terjaga. Sebelum melakukan kegiatan wisata arung jeram, wisatawan harus memastikan bahwa mereka memiliki kondisi fisik yang cukup dan terjaga. Hal ini sangat penting untuk menghindari kecelakaan dan cedera selama melakukan kegiatan tersebut.
  • Bagian ketiga adalah “L, yang mengacu pada lokasi wisata petualangan. Wisatawan harus memahami kondisi fisik dan non-fisik dari lokasi wisata petualangan, termasuk perubahan yang dapat terjadi akibat cuaca. Dalam hal ini, ketersediaan informasi yang akurat dan lengkap mengenai lokasi wisata petualangan sangat penting untuk memastikan keselamatan wisatawan.
  • Bagian keempat adalah “A“, yang mengacu pada alat, sarana, dan pra-sarana yang berkualitas dan memadai. Wisatawan harus memastikan bahwa alat dan sarana yang digunakan dalam melakukan kegiatan wisata arung jeram berkualitas dan memadai. Hal ini akan membantu meminimalkan risiko cedera atau kecelakaan.
  • Bagian kelima adalah “M“, yang mengacu pada manajemen wisata petualangan. Para penyelenggara wisata petualangan harus memiliki rencana yang matang dalam menyelenggarakan kegiatan wisata arung jeram. Hal ini meliputi perencanaan rute, pemilihan waktu, dan pengaturan transportasi. Dengan manajemen yang baik, para penyelenggara dapat memastikan bahwa wisatawan mendapatkan pengalaman yang aman dan menyenangkan.
  • Bagian keenam adalah “A“, yang mengacu pada alam yang dijaga dan dilestarikan. Kegiatan wisata arung jeram harus dilakukan dengan menjaga lingkungan alam sekitar. Wisatawan harus memahami betapa pentingnya menjaga kelestarian alam demi keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan.
  • Bagian terakhir adalah “T(Terapkan), yang mengacu pada penerapan prosedur operasi standar yang berlaku lokal dan global. Para penyelenggara wisata petualangan harus mematuhi prosedur operasi standar yang ditetapkan oleh pemerintah setempat dan internasional. Hal ini sangat penting untuk memastikan keselamatan wisatawan dan menjaga kepercayaan masyarakat.

Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan kegiatan wisata arung jeram, SDM yang terlibat harus memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan. Oleh karena itu, diperlukan pimpinan perjalanan dan/atau pemandu yang kompeten dan memiliki keahlian yang sesuai dengan tugas dan tingkat kesulitan kegiatan wisata arung jeram.

Pimpinan perjalanan dan/atau pemandu tersebut juga harus mampu mengenali potensi bahaya yang ada dan siap untuk mengambil keputusan terbaik demi keselamatan dan keamanan kegiatan wisata petualangan arung jeram. Pimpinan perjalanan harus memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai untuk memimpin kegiatan wisata arung jeram.

Untuk kegiatan atraksi arung jeram, pemandu wisata arung jeram harus memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia, yakni Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Pemandu Wisata Arung Jeram. Hal ini penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan peserta serta menjaga kualitas kegiatan wisata arung jeram secara keseluruhan.

Energi dan kekuatan fisik

Untuk melaksanakan kegiatan wisata arung jeram dengan aman dan lancar, perlu dijaga energi dan kekuatan fisik seluruh peserta. Untuk itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai kegiatan wisata arung jeram.

Pertama-tama, pastikan seluruh peserta, termasuk pimpinan perjalanan dan pemandu, dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit serius seperti jantung dan epilepsi, serta tidak sedang dalam kondisi hamil. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan seluruh peserta.

Kedua, seluruh peserta harus menjauhi konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang sebelum maupun saat melakukan kegiatan wisata arung jeram. Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis seseorang, sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan mengurangi kemampuan untuk melakukan tindakan penyelamatan diri maupun orang lain dalam situasi darurat.

Ketiga, penting untuk mengenali kemampuan, pengalaman, dan kondisi fisik seluruh peserta sebelum memulai kegiatan wisata arung jeram. Hal ini meliputi kemampuan berenang, pengalaman dalam aktivitas serupa, serta kemampuan untuk melakukan tindakan penyelamatan diri sendiri dan orang lain dalam situasi darurat. Dengan mengenali kemampuan dan kondisi fisik seluruh peserta, maka pimpinan perjalanan dan pemandu dapat menentukan jalur dan level kesulitan yang sesuai, serta memberikan arahan dan instruksi yang tepat bagi seluruh peserta.

Lokasi wisata Arung Jeram

Untuk menjaga keselamatan dan keamanan selama melakukan kegiatan wisata petualangan di lokasi tertentu, perlu dipahami baik kondisi fisik maupun non-fisik di sekitar lokasi. Salah satu aspek non-fisik yang perlu diperhatikan adalah perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi kondisi alam di sekitar lokasi dan menimbulkan risiko bagi peserta. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kegiatan wisata arung jeram di lokasi tertentu.

Pertama, perlu diketahui potensi bahaya di alam dengan mempelajari sejarah bentang alam, karakteristik, kualitas, kondisi dan suhu air di sekitar lokasi. Dengan mengetahui potensi bahaya yang mungkin terjadi, peserta dan pemandu dapat mempersiapkan diri dengan baik dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai.

Kedua, hindari setiap potensi bahaya yang mungkin akan dihadapi seperti banjir, suhu dingin, strainers, bendungan atau dam, weirs, ledges, reversals, holes, and hydraulics. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi alam di sekitar lokasi dan menyesuaikan kegiatan dengan tingkat kesulitan yang aman bagi peserta.

Ketiga, selalu waspada terhadap cuaca dan perubahan cuaca yang mungkin terjadi, serta kenali setiap perubahan yang berpotensi merubah kondisi alam dan menimbulkan risiko, baik di lokasi maupun di sekitar lokasi yang berdampak pada lokasi kegiatan. Peserta dan pemandu harus memahami kondisi cuaca di sekitar lokasi dan memantau perubahan cuaca yang mungkin terjadi selama kegiatan.

Keempat, lakukan kegiatan wisata arung jeram hanya pada level air yang aman, cuaca yang mendukung serta sesuai dengan tingkat kemampuan pemandu dan peserta. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kecelakaan atau cedera selama kegiatan.

Kelima, pahami akses dan rute evakuasi serta sarana kesehatan terdekat, termasuk bagaimana mencapai lokasi tersebut dalam keadaan darurat. Peserta dan pemandu harus mempersiapkan diri dengan baik dan mengetahui jalur evakuasi yang tersedia dan fasilitas kesehatan terdekat jika terjadi keadaan darurat.

Alat, sarana dan pra sarana

Agar kegiatan wisata arung jeram dapat berjalan dengan aman dan lancar, diperlukan alat, sarana, dan pra sarana yang berkualitas dan memadai. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memastikan alat, sarana, dan pra sarana tersebut sesuai dengan kebutuhan:

  • Pastikan bahwa alat dan perlengkapan yang akan digunakan dalam kegiatan wisata arung jeram dalam kondisi laik, aman, dan sesuai dengan standar keselamatan. Selain itu, pastikan juga bahwa alat dan perlengkapan tersebut sesuai dengan kondisi sungai yang akan diarungi.
  • Sebelum digunakan, lakukan uji coba terhadap perlengkapan yang baru atau yang belum pernah digunakan. Uji coba ini dilakukan untuk memastikan perlengkapan tersebut dapat berfungsi dan bekerja dengan baik.
  • Sediakan alat dan perlengkapan sesuai dengan jumlah peserta, kapasitasnya, dan lama kegiatan. Pastikan juga bahwa dalam situasi darurat, perlengkapan tersebut sudah termasuk dalam perhitungan.
  • Periksa kembali perlengkapan yang digunakan maupun perlengkapan pendukung lainnya, apakah sudah terpasang, terpakai, atau ditempatkan dengan benar dan tidak menjadi penyebab kecelakaan.
  • Untuk kegiatan wisata arung jeram yang berlangsung lebih dari satu hari, siapkan tambahan peralatan dan perlengkapan pendukung, termasuk peralatan cadangan di dalam daftar kebutuhan yang harus dibawa.
  • Terakhir, sesuaikan rencana perjalanan dengan sarana dan pra sarana yang tersedia. Pastikan sarana dan pra sarana tersebut memadai untuk mendukung kegiatan wisata arung jeram yang akan dilakukan.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan kegiatan wisata arung jeram dapat berjalan dengan aman dan lancar, serta meningkatkan pengalaman wisata yang menyenangkan bagi peserta.

Manajemen wisata petualangan yang terencana

Persiapan

Manajemen wisata petualangan yang terencana dengan matang merupakan suatu tindakan yang penting untuk memastikan keberhasilan kegiatan wisata. Persiapan yang matang harus dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan tersebut. Terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam persiapan, antara lain jumlah peserta, lama perjalanan, tingkat kemampuan dan latar belakang pengalaman peserta, tingkat kesulitan medan, kondisi alam dan cuaca, latar belakang sosial dan budaya setempat, keamanan lokasi, alat dan perlengkapan yang tersedia, serta sumber daya manusia yang tersedia untuk mengoperasikan kegiatan wisata arung jeram.

Selain itu, pemandu harus mempersiapkan diri dengan melakukan pelatihan secara rutin, termasuk melakukan penyelamatan, kemampuan RJP, dan pertolongan pertama. Informasi tentang rencana kegiatan dan persiapan yang perlu dilakukan oleh peserta juga perlu disampaikan dengan jelas. Hal ini akan membantu peserta memahami tanggung jawab pribadi mereka dalam mengikuti kegiatan wisata tirta.

Izin sesuai dengan aturan yang berlaku perlu didapatkan sebelum melaksanakan kegiatan wisata arung jeram. Selain itu, koordinasi dengan aparat setempat juga perlu dilakukan agar kegiatan berjalan dengan aman dan terkendali. Terakhir, pembagian tugas yang jelas perlu disusun dan diatur dengan baik untuk setiap personil yang terlibat dalam pengelolaan wisata arung jeram. Dengan persiapan yang matang dan manajemen yang terencana dengan baik, kegiatan wisata arung jeram dapat berlangsung dengan aman dan sukses.

Pelaksanaan

Dalam menjalankan kegiatan wisata arung jeram, perlu dilakukan pelaksanaan yang terencana dengan matang dan dilakukan secara aman dan terkendali. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan selama pelaksanaan:

  • Pastikan untuk mendapatkan izin dari Pimpinan Perjalanan dan Pemandu sebelum memulai aktivitas. Sebelum melakukan kegiatan, Pemandu harus memastikan bahwa persiapan sudah terpenuhi agar kegiatan bisa berjalan dengan baik.
  • Patuhi setiap instruksi dari Pimpinan Perjalanan dan Pemandu, terutama terkait dengan hal-hal yang diperkenankan atau dilarang demi keamanan dan keselamatan seluruh peserta. Hal ini sangat penting untuk menghindari risiko kecelakaan dan keselamatan selama kegiatan berlangsung.
  • Dalam situasi darurat, semua pihak yang terlibat dalam kegiatan wisata arung jeram harus tahu tindakan apa yang harus dilakukan dan siapa yang harus dihubungi. Pastikan rencana penanganan darurat sudah disiapkan dengan matang dan dikomunikasikan dengan seluruh peserta.
  • Sediakan fasilitas asuransi kesehatan dan keselamatan jiwa untuk para pekerja lapangan serta wisatawan arung jeram. Hal ini penting untuk memberikan perlindungan dan jaminan atas keselamatan selama kegiatan berlangsung.
  • Lakukan evaluasi keamanan dan keselamatan diri dan kelompok secara terus-menerus. Setiap orang harus bertanggung jawab atas keselamatan dirinya sendiri dan memilih peralatan yang sesuai serta memutuskan apakah akan melanjutkan kegiatan atau tidak berdasarkan keputusan terbaik yang diambil secara pribadi.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kegiatan wisata arung jeram dapat dilaksanakan dengan aman, terkendali, dan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi seluruh peserta.

Jaga dan Lestarikan Alam!

Keberadaan alam yang asri, dengan ragam flora dan fauna yang hidup di dalamnya, adalah daya tarik utama dari wisata arung jeram. Namun, ketika mengunjungi tempat tersebut, perlu diingat bahwa para pengunjung harus menjaga dan melestarikan lingkungan agar tetap terjaga kealamian dan kelestariannya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Hindari semaksimal mungkin gangguan terhadap alam dan lingkungan, dengan tidak merusak bentang alam, vegetasi dan tanaman serta gangguan terhadap hewan liar;
  • Hanya membawa perlengkapan sesuai dengan kebutuhan, tidak membuang dan meninggalkan sampah selama berkegiatan;
  • Kemas barang bawaan dengan baik, masukkan ke dalam kantong setiap barang bawaan dan ikat dengan baik di wahana, agar tidak terlempar dan menjadi sampah di alam;
  • Bawa kembali kemasan yang dibawa dan jika harus menanam sampah organik pastikan hal tersebut jauh dari sumber dan aliran air serta terhindar dari kemungkinan dimakan oleh satwa liar;
  • Pilih lokasi istirahat di tepi sungai yang dapat menampung pengunjung sesuai dengan ukuran dan kapasitas group, jangan membuka vegetasi apalagi merusaknya.

Dengan melakukan tindakan-tindakan ini, kita dapat melestarikan keindahan alam dan lingkungan serta menjaga kelangsungan hidup flora dan fauna yang menjadi bagian dari ekosistem. Oleh karena itu, setiap pengunjung wisata arung jeram diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan pemelihara lingkungan hidup yang baik.

Respek pada komunitas

Agar kegiatan wisata arung jeram berjalan dengan baik, perlu dijaga rasa hormat dan kesopanan terhadap masyarakat dan budaya setempat di lokasi kegiatan. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diambil untuk menjaga respek terhadap komunitas:

  • Tunjukkan rasa hormat terhadap masyarakat dan budaya setempat dengan menjaga perilaku dan tindakan yang sesuai dengan norma dan adat istiadat yang berlaku di tempat tersebut.
  • Berikan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pengunjung tentang pelestarian alam dan lingkungan. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak negatif dari aktivitas wisata petualangan terhadap lingkungan setempat.
  • Tunjukkan rasa hormat terhadap peserta lain, termasuk peserta dari operator yang berbeda. Mereka adalah orang terdekat yang dapat memberikan bantuan dan pertolongan saat diperlukan.
  • Jaga etika dan sopan santun selama beraktivitas dengan tidak mengganggu peserta lain, kecuali jika tujuannya adalah untuk membangun keceriaan bersama.
  • Berikan kesempatan yang cukup bagi grup lain untuk menikmati lokasi kegiatan, seperti memilih waktu yang tepat untuk istirahat di pusaran air atau beraktivitas di salah satu bagian sungai.
  • Berikan dukungan dan bantuan jika diperlukan kepada peserta lain, termasuk dari operator yang berbeda.
  • Sampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak dan kolega atas kerjasama yang diberikan hingga aktivitas selesai dengan baik dan aman.

Dalam hal ini, menjaga rasa hormat dan kesopanan terhadap masyarakat dan budaya setempat serta peserta lain dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi aktivitas wisata arung jeram. Selain itu, hal ini dapat membantu meningkatkan kepedulian dan penghargaan terhadap lingkungan serta masyarakat setempat.

SOP Keselamatan

Persiapan

Persiapan adalah kunci untuk kesuksesan kegiatan arung jeram yang aman dan menyenangkan. Berikut ini adalah beberapa prosedur operasi standar yang harus diterapkan untuk memastikan keberhasilan kegiatan:

  • Tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas secara sendiri atau hanya dengan satu set wahana. Penting untuk selalu berkegiatan dengan rombongan yang memadai untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.
  • Atur pembagian group jika jumlah peserta cukup besar. Pembagian group yang tepat akan memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan pengalaman yang optimal, dan juga memudahkan manajemen kegiatan.
  • Sediakan regu penyapu untuk kegiatan yang melibatkan jumlah peserta yang cukup besar dengan kemampuan yang berbeda. Regu penyapu dapat membantu mendampingi, membantu, dan menjaga keamanan selama beraktivitas.

Dengan menerapkan prosedur operasi standar yang berlaku lokal dan global, kita dapat memastikan keamanan dan keselamatan selama berkegiatan arung jeram. Oleh karena itu, setiap peserta harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan demi kesuksesan dan keselamatan bersama.

Safety Talk

  • Sebelum memulai kegiatan, sampaikan arahan keselamatan dan berikan teknik-teknik yang perlu diperhatikan selama kegiatan berlangsung;
  • Pengarahan keselamatan juga harus memuat durasi kegiatan, kondisi lingkungan dan potensi bahaya yang mungkin dihadapi oleh peserta selama beraktivitas;
  • Berikan informasi yang cukup tentang lokasi, kondisi sosial dan lingkungan setempat, serta perilaku yang diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan sungai;
  • Sampaikan instruksi yang harus dipatuhi oleh semua peserta selama berpartisipasi dalam kegiatan, termasuk cara untuk membantu diri sendiri dan orang lain dalam situasi darurat;
  • Peragakan teknik-teknik mendayung, berenang, atau menghanyut serta prosedur keselamatan yang harus diikuti dalam petualangan wisata air, dan pastikan semua peserta memahaminya dengan benar;
  • Sebelum memulai kegiatan, periksa kembali peralatan keselamatan semua peserta dan perlengkapan pendukung yang dibawa, pastikan semuanya terpasang dan digunakan dengan benar sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan.

River Running System

  • Terapkan prosedur sistem arus sungai dengan mengarung sungai bersama dua wahana atau lebih yang saling mengamati dan menjaga satu sama lain;
  • Tempatkan dan dampingi peserta yang memerlukan bantuan dan pengawasan di tengah group;
  • Pertahankan koordinasi dalam group dengan menjaga komunikasi dan jarak yang aman antara wahana;
  • Pastikan bahwa group di depan telah melewati dengan aman sebelum menyalip, karena tindakan ini dapat membahayakan keselamatan peserta;
  • Pertahankan jarak yang aman dan hindari melewati rombongan group lain di depan. Melewati group lain hanya dapat dilakukan pada kondisi arus yang aman dan sinyal permintaan harus diberikan sebelumnya;
  • Lakukan pengamatan (scouting) jika tidak yakin atau ragu dengan kondisi medan yang akan dilalui;
  • Lakukan prosedur linning maupun portaging jika kondisi arus yang dihadapi tidak memungkinkan untuk dilintasi;
  • Selalu memeriksa jumlah peserta kegiatan pada setiap kesempatan dan mengawasi keberadaan mereka.

Silakan dicatat bahwa kalimat dalam penjelasan di atas mungkin tidak selalu diperlukan dalam bahasa lisan. Namun, dalam kegiatan tertulis yang lebih formal dan ilmiah, kalimat-kalimat tersebut perlu dimasukkan untuk menjaga kejelasan dan keformalan.

Penyelamatan diri sendiri

  • Dalam situasi yang membahayakan, seperti terjebak di batu atau arus berputar, evakuasi harus dilakukan secepat mungkin untuk mencegah situasi semakin buruk;
  • Lakukan penyelamatan diri dengan cepat dan hati-hati;
  • Jangan ragu untuk melepaskan pegangan pada wahana apabila hal ini meningkatkan kemungkinan untuk menyelamatkan diri;
  • Ketika berenang di sungai dengan kondisi dangkal atau arus yang kuat, pastikan untuk berada dalam posisi terlentang dengan kaki diarahkan ke hilir. Tidak disarankan untuk berdiri di tengah arus yang deras, karena aliran air yang cepat dapat mendorong ke bawah. Pindahlah ke area sungai yang lebih dangkal sebelum mencoba untuk berdiri atau berjalan. Hindari situasi yang berbahaya seperti batu, lubang, kayu tumbang, dan lain-lain dengan berenang menjauh dari area tersebut;
  • Jika arus sungai tergolong dalam dan kuat, sebaiknya balikkan tubuh dengan perut di bawah dan berenang dengan kuat untuk mencapai tepi. Perhatikan pusaran dan air yang lebih tenang, manfaatkan keduanya untuk keluar dari arus. Jika tepi sungai terhalang oleh batuan, ikuti arus sampai menemukan jalur penyelamatan yang aman.

Pertolongan Terhadap Peserta Lain

Dalam melakukan kegiatan di alam terbuka, situasi dan kondisi lingkungan dapat menjadi tidak terduga dan berbahaya. Oleh karena itu, pertolongan terhadap peserta lain yang mengalami kesulitan dalam kegiatan tersebut dapat menjadi sangat penting dan bahkan menyelamatkan nyawa.

Dalam melakukan pertolongan terhadap peserta lain, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Identifikasi dan penilaian terhadap situasi dan kondisi lingkungan perlu dilakukan secara cepat dan tepat. Situasi dan kondisi yang terjadi perlu dikomunikasikan dengan peserta lain untuk memperoleh dukungan dan bantuan yang diperlukan.
  • Prioritaskan keselamatan jiwa peserta lain dengan menyelamatkan mereka jika kondisi dan situasi sudah cukup aman dan terkendali. Pemberian tindakan P3K perlu diberikan jika dibutuhkan untuk kondisi cedera atau masalah medis.
  • Penyelamatan dengan penggunaan tali rescue membutuhkan pelatihan khusus. Oleh karena itu, perlu dipelajari cara menempatkan tali secara efektif, melempar dengan akurat, dan menguasai tali yang dilemparkan ke arah peserta yang hanyut. Penting untuk memperhatikan bahwa penggunaan tali rescue yang tidak tepat dapat menyebabkan cedera yang lebih parah.
  • Selalu gunakan sistem pelepasan cepat (quick release system) agar tidak terikat pada tali atau alat penyelamatan lainnya.
  • Siapkan pisau khusus rescue untuk mengatasi rintangan yang tidak diharapkan selama proses penyelamatan.
  • Dalam menolong korban tenggelam, perlu diingat untuk berhati-hati khususnya jika berada di dalam air yang dingin. Korban dapat mengalami hipotermia yang dapat menyebabkan tanda-tanda vital yang tidak bekerja dengan normal sehingga mereka tampak sudah meninggal. Oleh karena itu, lakukan resusitasi jantung paru (RJP) secara terus menerus.
  • Jika kondisi korban tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, lakukan evakuasi dengan benar dan hati-hati. Segera bawa korban ke fasilitas medis terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, pertolongan terhadap peserta lain dalam kegiatan di alam terbuka dapat dilakukan dengan lebih efektif dan aman.

Selamatkan Peralatan jika Memungkinkan

Setelah penyelamatan jiwa dilakukan, upaya penyelamatan terhadap peralatan dan perlengkapan yang hanyut sebaiknya dilakukan jika memungkinkan. Peralatan yang berhasil diselamatkan seharusnya dikumpulkan di tempat yang aman. Jika ada wahana yang hanyut, usahakan untuk membawanya ke tepi atau membalikkan posisinya ke kondisi semula apabila dalam keadaan terbalik. Hal ini penting untuk meminimalkan kerugian dan mempertahankan peralatan yang masih dapat digunakan untuk kegiatan selanjutnya. Namun, keselamatan jiwa tetap menjadi prioritas utama dalam situasi apapun, sehingga jika penyelamatan peralatan menyebabkan risiko yang tidak dapat dikelola, sebaiknya hal ini dihindari.

Evaluasi

Setelah melakukan penilaian situasi dan kondisi yang ada, sangat penting untuk mengambil keputusan apakah aktivitas harus dihentikan atau dilanjutkan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan tersebut antara lain: jumlah peserta yang terlibat, ketersediaan alat dan perlengkapan, kondisi medan yang akan dihadapi selama aktivitas, serta kesiapan fisik dan mental peserta, dengan memperhitungkan kemampuan terendah peserta.

Selain itu, perlu memberikan motivasi dan dukungan moril kepada peserta untuk membangkitkan semangat mereka untuk melanjutkan aktivitas atau menuju tempat yang aman jika memungkinkan sambil menunggu pertolongan lebih lanjut. Selain itu, informasi mengenai keputusan yang diambil juga harus disampaikan kepada pimpinan perjalanan agar dapat membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab terhadap keselamatan peserta.

Dalam melakukan evaluasi dan pengambilan keputusan, perlu diingat bahwa keselamatan peserta harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, semua faktor yang mempengaruhi keamanan peserta harus dipertimbangkan secara cermat sebelum membuat keputusan apapun.

Penutup

wisata arung jeram

Implementasi Safety Code Wisata arung jeram membutuhkan dukungan lintas sektor yang solid, kuat, dan berkesinambungan. Pemahaman menyeluruh terhadap pedoman ini tidak hanya penting bagi operator wisata arung jeram, tetapi juga bagi semua pemangku kepentingan dalam industri wisata, termasuk wisatawan. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pelaksanaan wisata arung jeram yang aman, nyaman, dan kompetitif. Untuk menindaklanjuti Safety Code Wisata arung jeram, perlu dilakukan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan bagi para pelaku industri wisata arung jeram.


Bedah buku

Home » Blog » Kode Etik Wisata Arung Jeram dan Keselamatan

This entry was tagged safety code arung jeram and safety code rafting.